Lalu, kemana aku harus pulang???

Aku menemukan satu kutipan kalimat yang sampai saat ini aku ingat, kutipan itu berbunyi "Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membenci kehidupan." D isaat mentalku sudah dihajar , tapi aku tetap dipaksa untuk tegar dan menyembunyikan segalanya dari orang-orang. Anehnya Rumah yang harusnya menenangkan aku, dan tempatku untuk pulang, malah justru itulah yg membuatku tak tahan dan ingin pergi. Marah, sedih , kecewa semua jadi satu. disaat tak ada lagi orang yang bisa kupercaya. aku hanya memendam semua dan mencoba menyelesaikan satu persatu sendirian. Aku terpuruk , dan setiap hari nya mencoba bangkit dan melupakan segalanya. Kata orang Ayah adalah cinta pertama dari anak perempuannya, tapi berbeda denganku. aku tidak percaya itu. Aku tak pernah membenci dia karna sifat dan perilakunya, tapi aku kecewa disaat dia sama sekali tak memperdulikan aku. Sampai suatu ketika aku sakit dan harus berobat rutin selama berbulan-bulan, aku tak sedikitpun meminta bantuannya. d...